We send down in the Qurʾān that which is a cure and mercy for the faithful; and it increases the wrongdoers only in loss.
Surah Al Israa' 82
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
wanunazzilu mina alqur-aani maa huwa syifaaun warahmatun lilmu/miniina walaa yaziidu alzhzhaalimiina illaa khasaaraan
Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
Ayat ini menerangkan bahwa Allah SWT menurunkan Alquran kepada Muhammad, sebagai obat penyakit kejahilan, yaitu syirik dan kesesatan, penyakit ragu-ragu dan penyakit munafik, yaitu penyakit-penyakit jiwa dan merupakan rahmat bagi seluruh kaum muslimin baik bagi individu maupun bagi masyarakat, yang mau melaksanakan perintah-perintah dan menghentikan larangan-larangan yang tersebut di dalamnya, sehingga mereka masuk surga dan terlepas dari azab Allah.
Alquran telah membebaskan orang-orang Arab dari kebodohan dan kejahilan, menjadi orang yang terkemuka di dunia pada masa-masa ke khalifahan Umaiyah dan kekhalifahan Abbasiyah, tetapi mereka kembali menjadi terbelakang, setelah mereka mengabaikan ajaran-ajaran Alquran.
Dahulu mereka menjadi umat yang disegani, akhirnya mereka telah menjadi pion-pion yang dapat dijadikan umpan peluru bagi musuh dalam percaturan dunia. Karena mereka memperhatikan dan melaksanakan ajaran Alquran, negeri mereka pernah menjadi pusat dunia ilmu pengetahuan, menjadi pusat perdagangan dunia dan sebagainya, mereka pernah hidup makmur dan bahagia. Ayat ini memperingatkan kaum Muslimin bahwa mereka akan dapat memegang peranan kembali di dunia, jika mereka mau kembali mengikuti Alquran dan berpegang teguh pada ajarannya yang murni, baik dalam masalah individu maupun dalam masalah masyarakat.
Sebaliknya jika mereka tidak mau melaksanakan ajaran Alquran yang sebenarnya, mengutamakan kepentingan pribadi atas kepentingan agama dan masyarakat hanya memperbincangkan masalah-masalah yang tidak berarti, yang dapat memecahkan umat, maka Allah akan menjadikan musuh-musuh untuk mereka sebagai penguasa atas diri mereka, sehingga menjadi tidak lebih dan tidak kurang akan menjadi orang asing atau menjadi budak dalam rumah tangga sendiri.
Cukup pahit pengalaman kaum Muslimin, karena mengabaikan ajaran Alquran. Alquran menyuruh mereka bersatu dan bermusyawarah, tetapi mereka menjadi pecah belah karena masalah-masalah khilifiah yang kecil-kecil, sedang masalah-masalah yang penting dan besar mereka abaikan.
Ayat ini juga mengingatkan kaum Muslimin bahwa orang-orang yang lalim, jiwanya penuh dengan kesombongan dan ketakaburan, penuh dengan rasa dengki dan rasa iri dan ingin jadi terkemuka serta haus kekuasaan, maka semuanya itu akan menambah kerugian bagi diri mereka.
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
wanunazzilu mina alqur-aani maa huwa syifaaun warahmatun lilmu/miniina walaa yaziidu alzhzhaalimiina illaa khasaaraan
Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
Ayat ini menerangkan bahwa Allah SWT menurunkan Alquran kepada Muhammad, sebagai obat penyakit kejahilan, yaitu syirik dan kesesatan, penyakit ragu-ragu dan penyakit munafik, yaitu penyakit-penyakit jiwa dan merupakan rahmat bagi seluruh kaum muslimin baik bagi individu maupun bagi masyarakat, yang mau melaksanakan perintah-perintah dan menghentikan larangan-larangan yang tersebut di dalamnya, sehingga mereka masuk surga dan terlepas dari azab Allah.
Alquran telah membebaskan orang-orang Arab dari kebodohan dan kejahilan, menjadi orang yang terkemuka di dunia pada masa-masa ke khalifahan Umaiyah dan kekhalifahan Abbasiyah, tetapi mereka kembali menjadi terbelakang, setelah mereka mengabaikan ajaran-ajaran Alquran.
Dahulu mereka menjadi umat yang disegani, akhirnya mereka telah menjadi pion-pion yang dapat dijadikan umpan peluru bagi musuh dalam percaturan dunia. Karena mereka memperhatikan dan melaksanakan ajaran Alquran, negeri mereka pernah menjadi pusat dunia ilmu pengetahuan, menjadi pusat perdagangan dunia dan sebagainya, mereka pernah hidup makmur dan bahagia. Ayat ini memperingatkan kaum Muslimin bahwa mereka akan dapat memegang peranan kembali di dunia, jika mereka mau kembali mengikuti Alquran dan berpegang teguh pada ajarannya yang murni, baik dalam masalah individu maupun dalam masalah masyarakat.
Sebaliknya jika mereka tidak mau melaksanakan ajaran Alquran yang sebenarnya, mengutamakan kepentingan pribadi atas kepentingan agama dan masyarakat hanya memperbincangkan masalah-masalah yang tidak berarti, yang dapat memecahkan umat, maka Allah akan menjadikan musuh-musuh untuk mereka sebagai penguasa atas diri mereka, sehingga menjadi tidak lebih dan tidak kurang akan menjadi orang asing atau menjadi budak dalam rumah tangga sendiri.
Cukup pahit pengalaman kaum Muslimin, karena mengabaikan ajaran Alquran. Alquran menyuruh mereka bersatu dan bermusyawarah, tetapi mereka menjadi pecah belah karena masalah-masalah khilifiah yang kecil-kecil, sedang masalah-masalah yang penting dan besar mereka abaikan.
Ayat ini juga mengingatkan kaum Muslimin bahwa orang-orang yang lalim, jiwanya penuh dengan kesombongan dan ketakaburan, penuh dengan rasa dengki dan rasa iri dan ingin jadi terkemuka serta haus kekuasaan, maka semuanya itu akan menambah kerugian bagi diri mereka.
Sumber:
[http://al-quran.info/#17:82]
[Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net]
[http://al-quran.info/#17:82]
[Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar