Rabu, 31 Desember 2014

Masa Depan Dalam Al-Qur'an


Masa Depan Dalam Al-Qur'an

Sisi keajaiban lain dari Al Qur'an adalah ia memberitakan terlebih dahulu sejumlah peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang. Ayat ke-27 dari surat Al Fath, misalnya, memberi kabar gembira kepada orang-orang yang beriman bahwa mereka akan menaklukkan Mekah, yang saat itu dikuasai kaum penyembah berhala:

لَقَدْ صَدَقَ اللَّهُ رَسُولَهُ الرُّؤْيَا بِالْحَقِّ لَتَدْخُلُنَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ آمِنِينَ مُحَلِّقِينَ رُءُوسَكُمْ وَمُقَصِّرِينَ لَا تَخَافُونَ فَعَلِمَ مَا لَمْ تَعْلَمُوا فَجَعَلَ مِنْ دُونِ ذَلِكَ فَتْحًا قَرِيبًا

laqad shadaqa allaahu rasuulahu alrru/yaa bialhaqqi latadkhulunna almasjida alharaama in syaa-a allaahu aaminiina muhalliqiina ruuusakum wamuqashshiriina laa takhaafuuna fa'alima maa lam ta'lamuu faja'ala min duuni dzaalika fathan qariibaan

"Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat {1406}."
{1406} Selang beberapa lama sebelum terjadi perdamaian Hudaibiyah Nabi Muhammad s.a.w. bermimpi bahwa beliau bersama Para sahabatnya memasuki kota Mekkah dan Masjidil Haram dalam Keadaan sebagian mereka bercukur rambut dan sebahagian lagi bergunting. Nabi mengatakan bahwa mimpi beliau itu akan terjadi nanti. kemudian berita ini tersiar di kalangan kaum muslim, orang-orang munafik, orang-orang Yahudi dan Nasrani. setelah terjadi perdamaian Hudaibiyah dan kaum muslimin waktu itu tidak sampai memasuki Mekkah Maka orang-orang munafik memperolok-olokkan Nabi dan menyatakan bahwa mimpi Nabi yang dikatakan beliau pasti akan terjadi itu adalah bohong belaka. Maka turunlah ayat ini yang menyatakan bahwa mimpi Nabi itu pasti akan menjadi kenyataan di tahun yang akan datang. dan sebelum itu dalam waktu yang dekat Nabi akan menaklukkan kota Khaibar. andaikata pada tahun terjadinya perdamaian Hudaibiyah itu kaum Muslim memasuki kota Mekkah, Maka dikhawatirkan keselamatan orang-orang yang Menyembunyikan imannya yang berada dalam kota Mekah waktu itu.
(QS. Al Fath [48]:27)

Diriwayatkan bahwa sebelum Rasulullah saw dan para sahabat berangkat ke Mekah pada tahun keenam hijrah, beliau telah bermimpi. Dalam mimpi itu, beliau melihat dirinya dan para sahabat memasuki Masjidil Haram dalam keadaan aman dan damai, tidak dihalangi oleh sesuatu pun Beliau melihat di antara para sahabat ada yang menggunting dan mencukur rambutnya.

Kemudian mimpi beliau itu disampaikannya kepada para sahabat, dan para sahabat menyambutnya dengan gembira, karena mereka merasa yakin bahwa mimpi Rasulullah saw itu akan menjadi kenyataan dan mereka akan masuk kota Mekah pada tahun itu juga.

Setelah beliau kembali dari Hudaibiyah dan ternyata waktu itu beliau tidak dapat memasuki kota Mekah, para sahabat pun menjadi kecewa. Kekecewaan itu bertambah setelah mereka sampai di Madinah pada waktu orang-orang munafik mengejek mereka dengan mengatakan, "Mana bukti kebenaran mimpi Muhammad itu?" Berhubung dengan itu, turunlah ayat ini yang menegaskan kebenaran mimpi Rasulullah itu.

Kekecewaan itu tergambar pula pada sikap Umar bin Khattab sebagaimana tersebut dalam riwayat berikut. Diriwayatkan bahwa Umar bin Khattab berkata: Aku datang kepada Rasulullah saw., maka aku berkata: "Bukankah engkau Nabi Allah yang sebenarnya?"

Rasulullah saw menjawab:
"Benar."

Aku berkata: "Kalau begitu, mengapa kita dihina dalam agama kita?"

Berkata Rasulullah saw:
"Sesungguhnya aku adalah Rasulullah dan aku tidak durhaka kepada-Nya dan Dia-lah penolongku."

Aku berkata: "Bukankah engkau telah menyampaikan kepada kami bahwa kita akan datang ke Baitullah dan melakukan tawaf?" Berkata Umar: "Lalu aku datang kepada Abu Bakar, maka aku berkata: "Ya Abu Bakar, bukankah Nabi Allah ini benar?" Abu Bakar berkata: "Benar". Aku berkata: "Bukankah kita di jalan yang benar dan musuh kita di jalan yang batil?" Abu Bakar berkata: "Benar". Aku berkata: "Mengapa kepada kita diberi kehinaan dalam agama kita?"

Abu Bakar berkata: "Wahai laki-laki, sesungguhnya dia adalah Rasul Allah, ia tidak mendurhakai Tuhannya dan Dia adalah penolongnya, maka berpeganglah pada ketentuan-Nya; maka demi Allah, sesungguhnya dia Muhammad itu berdiri di atas yang benar,"

Aku berkata: "Bukankah telah disampaikan kepada kita bahwa sesungguhnya dia akan datang ke Baitullah dan melakukan tawaf?" Abu Bakar berkata: "Benar", apakah ia mengabarkan kepadamu bahwa Rasulullah akan datang ke Baitullah tahun ini" Aku berkata: "Sesungguhnya engkau akan datang ke Baitullah tahun ini" Aku berkata: "Sesungguhnya engkau akan datang ke Baitullah dan akan tawaf di sana."

Ketika kita lihat lebih dekat lagi, ayat tersebut terlihat mengumumkan adanya kemenangan lain yang akan terjadi sebelum kemenangan Mekkah. Sesungguhnya, sebagaimana dikemukakan dalam ayat tersebut, kaum mukmin terlebih dahulu menaklukkan Benteng Khaibar, yang berada di bawah kendali Yahudi, dan kemudian memasuki Mekkah.

Pemberitaan tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa depan hanyalah salah satu di antara sekian hikmah yang terkandung dalam Al Qur'an. Ini juga merupakan bukti akan kenyataan bahwa Al Qur'an adalah kalam Allah, Yang pengetahuan-Nya tak terbatas.

Kekalahan Bizantium merupakan salah satu berita tentang peristiwa masa depan, yang juga disertai informasi lain yang tak mungkin dapat diketahui oleh masyarakat di zaman itu. Yang paling menarik tentang peristiwa bersejarah ini, adalah bahwa pasukan Romawi dikalahkan di wilayah terendah di muka bumi.

Ini menarik sebab "titik terendah" disebut secara khusus dalam ayat yang memuat kisah ini. Dengan teknologi yang ada pada masa itu, sungguh mustahil untuk dapat melakukan pengukuran serta penentuan titik terendah pada permukaan bumi. Ini adalah berita dari Allah yang diturunkan untuk umat manusia, Dialah Yang Maha Mengetahui.
Sumber:http://id.harunyahya.com/id/Keajaiban-Al-Quran/102288/Informasi-mengenai-peristiwa-masa-depan-dalam-Al-Quran.
http://quran.bacalah.net/content/surat/index.php

Tidak ada komentar:

Posting Komentar